Minggu, 01 Mei 2016

Neraca Perdagangan



Neraca Perdagangan atau Neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negatif. Neraca pedagangan seringkali dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor jasa.




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA PERDAGANGAN
  1. Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian mereka dalam perekonomian impor
  2. Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya. 
  3. Bursa pergerakan nilai. 
  4. Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan. 
  5. Hambatan non-tarif seperti linghkungan, kesehatan atau standar keselamatan. 
  6. Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor. 
  7. Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).

MASALAH YANG MUNCUL DALAM NERACA PERDAGANGAN
  1. Seringkali mengabaikan hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yanglain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. 
  2. Surplus transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. 
  3. Keputusan untuk memberi bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan.


MANFAAT DARI NERACA PERDAGANGAN
  1. Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Neraca Perdagangan merupakan salah satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional. 
  2. Mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan negara. Neraca Perdagangan memiliki fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan. 
  3. Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasionalNeraca perdagangan dalam hal ini menjadi sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau impor, maka negara lain akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk menjalin kerjasama.

CONTOH KASUS NERACA PERDAGANGAN INDONESIA


Sebagai negara yang berpenduduk terbesar di dunia dengan tingkat kebutuhan yang sangat tinggi, Indonesia tidak terlepas dari kegiatan perekonomian internasional. Dengan potensi besar yang ada, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan intensitas perdagangan yang mobile dan aktif. Berikut
beberapa data yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian Indonesia dengan negara lain melalui penyajian data Neraca perdagangan.

NERACA PERDAGANGAN
INDONESIA-PERU
2004-2009
(DALAM US$)

TAHUN
EKSPOR
IMPOR
NERACA
VOLUME
2004
25.250.200
25.775.700
-570.500
51.025.900
2005
27.838.800
36.422.200
-8.538.400
64.261.000
2006
34.399.600
31.175.300
+ 3.224.300
65.574.900
2007
42.154.400
27.971.500
+ 14.173.900
70.125.900
2008
49.850.700
36.180.600
+ 13.670.100
86.031.300
2009
51.171.500
36.472.300
+ 14.699.200
87.643.800


Analisis :
Di lihat dari neraca perdagangan internasional Indonesia - Peru pada tahun 2004 - 2009 yaitu pada tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami devisit. Tetapi pada tahun 2006-2009 Indonesia mendapatkan surplus, yaitu pada tahun 2006 US$ 3,244 juta, tahun 2007 US$ 14,173 juta, tahun 2008 US$ 13,670, dan tahun 2009 US$ 14,699 juta. Ekspor Indonesia ke Peru antara lain radio tape, asam sulfur, printer, karet alam, gelas, computer, kamera video, produk tekstil, pakaian, kertas, kendaraan bermotor (rakitan di Indonesia), suku cadang kendaraan bermotor, ban, alas kaki, dinner ware, kulkas. Sedangkan komoditi impor Indonesia dari Peru antara lain tepung ikan dan fish oil, anggur segar, copper sulfate, produk perunggu, kabel akrilik, kapas, wool (alpaca dan llama)



Sumber :
http://muliaindriani.blogspot.co.id
http://ranggapra.blogspot.co.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_perdagangan

Kamis, 02 April 2015

Wirausaha Tangguh



  1. Memperluas Pengetahuan.

    Kebingungan yang muncul sebelum memulai usaha adalah karena tidak memiliki wawasan tentang berbagai hal dalam dunia bisnis. Untuk itu, perluaslah cakrawala pengetahuan sebelum memulai bisnis. Latihlah kekuatan diri setiap hari dengan belajar dari orang lain, mengikuti berbagai kursus, seminar atau membaca buku tentang kewirausahaan dan tokoh-tokohnya yang berhasil sehingga bisa menginspirasi dan memotivasi jiwa wirausaha.
     
  2. Membina Networking.

    Selain pengetahuan, anda juga perlu membina jaringan kerja dengan berbagai sektor yang terkait maupun tidak dengan bisnis yang akan anda tekuni, jaringan kerja ini akan memiliki andil yang besar untuk memperlancar segala urusan dalam dunia bisnis.
     
  3. Berpikir untuk memulai bisnis yang kecil dan sederhana.

    Banyak perusahan besar berkembang dari bisnis yang kecil, lalu tumbuh menjadi besar. Usaha yang tumbuh dari kecil akan cukup mendapat tempaan selama perjalanan usahanya sampai menjadi besar dan berhasil berkembang.
     
  4. Kreatif dan Inovatif.

    Ini adalah prinsip dasar yang harus dimiliki pewirausaha. Anda harus kreatif menemukan ide-ide baru yang belum tergarap atau sudah tergarap dengan inovasi. Setelah usaha berjalan, seorang wirausaha juga harus terus mengembangkan ide-ide kreatifnya untuk kemajuan usaha atau diversikasi usahanya karena selalu melihat dan mencoba peluang-peluang baru.
     
  5. Memiliki Sikap Positif.

    Memiliki sikap positif merupakan kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha. Yakinkan diri bahwa dengan membuka usaha, anda akam mampu memiliki penghasilan setiap hari dan lebih besar dari sebelumnya. Lupakan kelemahan-kelemahan diri yang bisa menghalangi kemajuan dalam berbisnis, bersikap sabar, tidak pantang menyerah, terus belajar dan selalu melihat permasalahan secara positif.
     
  6. Sukses itu harus diperjuangkan dan penuh pengorbanan.

    Langkah ini tidak akan membuat anda mundur kalau anda sudah berhasil mengubah midset (cara berfikir) anda. Jatuh bangun dalam dunia bisnis itu biasa. Namun sekali jatuh anda akan bangun menjadi lebih kuat. Anda mungkin akan mengalami kurang tidur, kekhawatiran gagal, sakit kepala atau maag dan menanggung risiko. Namun setelah bisa melewati semua itu anda akan terbiasa. Bersamaan dengan pengalaman dan proses belajar tersebut, anda akan lebih matang dan percaya diri menghadapi berbagai kondisi. Pengusaha sukses adalah mereka yang berhasil melewati beberapa kendala ketika bisnis mereka baru mulai dan setelah itu mampu membesarkannya, mereka adalah orang yang pantang menyerah, mampu bertahan, dan tetap bersemangat.

    ciri ciri wirausahawan yang tangguh

Dalam rangka menjadi seorang wirausahawan yang tangguh, seseorang harus memiliki beberapa ciri tertentu antara lain sebagai berikut:
  1.  Memiliki keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan usaha.
  2. Memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
  3. Memiliki semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
  4. Mengutamakan efisiensi dan penghematan penghematan biaya.
  5. Memiliki kemampuan untuk memotivasi bawahan atau partner usaha agar mempunyai kemampuan tinggi.
  6. Memiliki cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologis.
  7. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik untuk memperluas usaha yang sudah ada maupun menanamkannya pada usaha-usaha yang baru.
  8. Memiliki kemampuan dalam menilai kesempatan yang ada serta membawa teknik-teknik baru dalam mengorganisasi usaha-usahanya secara tepat dan efisien.


    Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausahawan:
  1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis.
  2. Pertambangan, meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu, dan batu bata.
  3. Pabrikasi, meliputi usaha industri perakitan dan sintesis.
  4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan ray a.
  5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, membuka usaha restoran, dan perdagangan lainnya.
  6. Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi.
  7. Jasa perorangan, meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan, fotokopi, dan sablon.
  8. Jasa pendidikan, meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus, sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Perguruan Tinggi (PT).
  9. Jasa transportasi, meliputi pengangkutan, pergudangan, dan distribusi barang.
  10. Jasa pariwisata, meliputi jasa biro perjalanan, pramuwisata, pengusaha objek wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata (seperti angkutan, makanan), dan sebagainya.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah:
  1.  Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha.
  2. Risiko: memperhitungkan risiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk mendukung kegiatan bisnis.
  3.  Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan aktivitas bisnisnya.
  4. Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi usaha.
  5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan para karyawannya.
  6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi menjalankan suatu kegiatan bisnis.


Sumber :
  1. teguhmaulana8.blogspot.com
  2. Telagapandan.blogspot.com
  3. rizki-utami.blogspot.com